Kanker rahim adalah jenis kanker yang menyerang bagian sistem reproduksi wanita atau rahim. Kanker juga sering di sebut dengan kanker endometrium karena pada umumnya muncul dengan menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim atau istilah medisnya endometrium. Selain itu, kanker ini juga sering menyerang otot-otot yang ada di sekitar dinding rahim sehingga membentuk sarkoma uteri, tapi kasus ini jarang terjadi.
Gejala kanker rahim yang biasa dialami penderita adalah pendarahan pada vagina. Walau tidak semua pendarahan abnormal terjadi karena kanker rahim, tapi anda tetap perlu waspada dan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. terutama jika anda :
1. Sudah menopause, tapi tetap mengalami pendarahan.
2. Belum menopause, tapi mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi.

Penderita Kanker Rahim di Indonesia
Kanker rahim menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang paling sering terjadi pada kaum hawa. Penyakit ini di perkirakan sudah menyerang lebih dari 350rb wanita pada tahun 2013.
Di Indonesia sendiri, kanker rahim tidak termasuk ke dalam sepuluh besar kanker yang menyerang wanita. Namun, pada data GLOBOCAN menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar ke empat terbanyak penderita kanker rahim di Asia, dengan jumlah yang lumayan besar yaitu 46.849 jiwa hanya dalam periode 1997-2002.
Faktor Pemicu Kanker Rahim
Penyebab kanker rahim masih belum di ketahui secara pasti. Tetapi faktor umum yang dapat meningkatkan resiko kanker rahim adalah tidak seimbangnya hormon tubuh, terutama hormon estrogen. Kadar hormon estrogen yang tinggi pada tubuh dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim pada seseorang.
Dibawah ini beberapa faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan hormon estrogen pada tubuh tidak stabil.
1. Yang pertama adalah mestruasi dini atau menopause yang terlambat. menstruasi dini atau menopause yang terlambat membuat hormon pada tubuh menjadi tidak stabil dan membuat seseorang menjadi moody.
2. Kedua adalah obesitas, yupp.. kelebihan berat badan akan menyebabkan hormon pada tubuh tidak stabil dan mengganggu sistem kerja organ pada tubuh.
3. Diabetes atau yang sering di sebut kencing manis. Diabetes sendiri dijuluki sebagai " ibu dari segala penyakit", karena kondisi ini dapat mempengaruhi banyak kinerja pada organ tubuh. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan banyak komplikasi dan salah satunya adalah ketidakseimbangnya hormon pada tubuh.
4. Terapi Pergantian Hormon merupakan pengobatan untuk meredakan gejala-gejala menopause yang timbul yang di akibatkan penurunan hormon reproduksi wanita atau estrogen. menopause terjadi ketika siklus mentruasi pada wanita berhenti. TPH dapat menyebabkan hormon pada tubuh menjadi tidak stabil, moody dan pendarahan pada vagina.
5. Yang terakhir adalah penggunaan Tamoxifen jangka panjang. Tamoxifen sendiri adalah obat yang digunakan untuk menurunkan resiko kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko tinggi. Obat ini bekerja dengan menghambat efek yang di timbulkan oleh estrogen tetapi membuat kadar hormon pada tubuh wanita menjadi tidak seimbang dan moody.
Pengobatan Kanker Rahim
Pengobatan kanker rahim yang umum dilakukan adalah histerektomi atau pengangkatan rahim. Histerektomi dapat menyembuhkan kanker rahim stadium awal, namun membuat sang pasien menjadi tidak bisa hamil.
kemoterapi dan radioterapi juga kadang digunakan dan di kombinasikan dengan tindakan pembedahan. Selain itu, terapi hormon juga menjadi pilihan yang dapat dilakukan oleh pasien yang belum menopause dan masih ingin memiliki anak.
Situs berita ini sepenuhnya di sponsori oleh : Qbet36.com
No comments:
Post a Comment